EBCDIC (Extended Binary Coded Desimal Interchange Code)
1. Kode ini disusun dari kombinasi 8 buah
digit binary ditambah dengan satu digit parity check
2. Mulai digunakan pada komputer generasi
ketiga
3. Maksimal terbentuk 2 pangkat 8 sama
dengan 256 kombinasi simbol
4. Menyatakan karakteristik A - Z, 0 - 9
dan spesila karakter.
5. Diciptakan oleh ANSI (Amerika Nasional Standard Information

Perbedaan
Antara ASCII dan EBCDIC
ASCII
(American Standard Code for Information Interchange), atau yang biasa dikenal
dengan ANSI x3.4, dan EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
merupakan serangkaian character encoding komputer. Walaupun terdapat begitu
banyak jenis dari ASCII, semuanya pada dasarnya adalah sama dan ASCII encoding
system banyak digunakan oleh ilmuwan komputer karena simplisitas (simplicity)
dan kemampuan adaptasi (adaptability) yang dimilikinya.
Baik ASCII dan EBCDIC berdasarkan
pada kode Baudot (Baudot code)-sebuah alternatif untuk kode Morse - namun
mereka didesain untuk tujuan yang berbeda. Pada dasarnya, kode tujuh bit ASCII
memungkinkan kedelapan MSB (Most Significant Bit) melakukan error checking,
namun mayoritas sistem komputer kontemporer menggunaakn kode ASCII di atas 128
untuk extended character sets. Ketika ASCII merupakan sebuah character encoding
set yang umum pada berbagai sistem komputer berbeda, EBCDIC merupakan sebuah
character set khusus untuk mainframe IBM.
Berbeda dengan ASCII, EBCDIC
menggunakan yang tersedia pada kedelapan bit dan untuk parity checking, namun
EBCDIC memiliki lebih banyak kontrol karakter dibandingkan dengan ASCII. Walau
begitu, keunggulan EBCDIC dibandingkan dengan ASCII terbatas pada lingkup
kontrol karakter dan kesesuaian penggunaannya saja. Saat ini, karena EBCDIC
merupakan character set yang hanya digunakan pada IBM, hanya masalah waktu saja
hingga pada akhirnya membuat ASCII menjadi standar encoding system de jure,
tidak lagi de facto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar